A. Latar
Belakang Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia
1. Pengertian
kolonialisme dan imperialisme
Kolonialisme
adalah perluasan wilayah dengan membentuk negara-negara koloni di seberang
lautan dan tunduk pada negara induk, sedangkan imperialisme adalah perluasan
wilayah sampai diluar batas wilayah negara aslinya. Contoh kekuasaan kolonial
Inggris di India, Malaysia, Singapura, Kolonialisme Perancis di Indo Cina
kolonialisme Belanda di Indonesia, dan contoh imperialisme: Jepang di Indo
Cina, Myanmar, Philipina ,dan Indonesia, Jerman menguasai Eropa, Italia
menguasai daerah sekitar laut Tengah.
2. Latar
belakang kedatangan bangsa
Barat
a. Jatuhnya
Konstantinopel ke tangan Turki tahun 1453
b. Ingin
membuktikan bahwa bumi itu bulat
c. Kemajuan
pengetahuan dan teknologi seperti kapal, kompas dan meriam
d. Hasrat
untuk menjelajahi dunia
e. Melanjutkan
perang salib
f. Tulisan
Marcopolo dalam bukunya Book of Various experiences( keajaiban
dunia) yang berisi kisah perjalanan Marcopolo yang menceritakan bahwa
daerah Asiaalamnya sangat indah , subur dan memiliki banyak kekayaan alam.
g. Buku tulisan Tom Pires (Suma
Orriental) yang mengatakan bahwa Asia tanahnya sangat subur dan
iklimnya baik
h. Mencari
rempah-rempah sebagai penghangat badan
i. Mewujudkan 3 G
yaitu Gold (mencari emas/kekayaan), Glory (mencari kemuliaan /kejayaan) dan
Gospel (penyebaran agama Kristen).
Hal diatas mendorong
bangsa Barat berlomba melakukan penjelajahan samodra dan berusaha mencari
daerah Asia (Hindia Timur) guna mendapatkan rempah-rempah, Walaupun
mereka saling berebut wilayah. Mereka tak segan segan memaksa penduduk pribumi
untuk menjual hasil pertanian, tambang, hasil hutan hanya kepada bangsa Barat
yang paling pertama karena mereka merasa menguasai daerah tersebut.
Daerah-daerah yang mereka perebutkan adalah kawasan
Afrika, Asia dan Amerika.
3. Penjelajahan
Samudera
Negara pelopor
penjelajahan samodra adalah Portugis dan Spanyol karena saat itu keduanya
merupakan negara adikuasa di Eropa. Sedangkan Inggris, Perancis, Belanda, Jerman
dan Italia menyusul pada abad ke-17. Tokoh-tokohnya adalah:
a. Portugis
: Bartholomeus Diaz (Tanjung Harapan 1486), Vasco da Gama
(Calicut India1498), Alfonso D’albuquerque (Malaka 1511), Antonio D’Abreau
dan Serao (Ternate-Maluku 1512), Carbal (Brasilia).
b. Spanyol : Christophorus
Colombus dan Amerigo Vespuci (Kep. Bahama dan mengelilingi Amerika utara),
Pizarro (Peru),Hermando Cortez (Mexico1519), Ferdinand Magelhaenz (Kep. Massava
1486 /Philipina perjalanan dilanjutkan Kapten Sebastian Del Cano ke
Tidore Maluku (1521) dan pulang lewat jalan Portugis. Dialah yang dapat
membuktikan bahwa bumi itu bulat (LKS Cerah kelas VII).
c. Inggris
: Francis Drake (mengelilingi
dunia 1577-1580), William Dampier (pantai baratAustralia), James Cook (pantai
timur Australia), Mattew Flinders (membuat peta Australia dan
mengelilingi benua Australia).
d.Belanda : Cornelis
De Hautman (5 Juni 1596 di Sumatera dan 23 Juni di Banten), Abel Tasman
(Tasmania, Fiji dan Selandia Baru). ).(Dini Susanti .IPS Sejarah
Bilingual kelas 8 : 10).
Akibat penjelajahan
samodra adalah daerah yang ditemukan menjadi tanah jajahan bangsa penemu,
bangsa Asia mengenal tanaman baru yang dibawa bangsa Eropa seperti kopi,
coklat, penduduk asli mengenal senjata api dan minuman keras (anggur),
berkembangnya agama Katholik dan Kristen Protestan, dan budaya Barat lain
seperti cara berpakaian, alat musik,dll.
B. Proses
Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia
1. Kedatangan
bangsa Portugis dan Spanyol
Bangsa Portugis dan Spanyol merupakan pelopor penjelajahan
samudera. Setelah menjelajahi dunia cukup jauh, kedua bangsa itu ingin
menguasai dunia. Hal ini membuat Paus Yulius II turun tangan menyelesaikan
perseteruan Portugis dan Spanyol. Akhirnya, dicapailah sebuah perjanjian yang
dinamakan Perjanjian Tordesillas pada tahun 1494. Isi perjanjian
Tordesillas menetapkan bahwa dunia dibagi ke dalam dua wilayah kekuasaan yang
dibatasi oleh garis Tordesillas yang membentang dari kutub utara ke kutub
selatan melalui Kepulauan Verde di sebelah barat benua Afrika. Atas dasar
perjanjian Tordesillas, Spanyol diberi hak untuk melayari dan menguasai
negeri-negeri di sebelah barat, sedangkan Portugis dapat menguasai
negeri-negeri di sebelah timur.
Selanjutnya, Portugis ingin menguasai Ternate yang merupakan
produsen utama rempah-rempah. Pada tahun 1512 Portugis berhasil mencapai
Ternate. Namun, pada saat yang sama tiba-tiba muncul Spanyol yang sebelumnya
telah bersekutu dengan Tidore. Hal ini tentu saja memunculkan perseteruan baru,
sebab kedua bangsa itu sama-sama menuding telah melanggar perjanjian
Tordesillas. Setelah terbetik berita tentang perseteruan itu, sekali lagi Paus
turun tangan menengahi pertikaian kedua bangsa tersebut. Pada tahun 1528
dicapailah kesepakatan di kota Saragosa, Spanyol. Perjanjian Saragosa
menetapkan bahwa garis Saragosa membagi dunia ke dalam dua wilayah kekuasaan
yang dibatasi oleh meredian Jailolo di Irian. Dengan demikian Spanyol harus
kembali ke Filipina, sedangkan Portugis dapat leluasa menguasai wilayah Maluku.
Tujuan kedatangan bangsa Portugis dan Spanyol ke Indonesia
yakni seperti umumnya dilakukan negara-negara imperialisme kuno, yaitu:
a. Gold, yaitu mencari emas atau mencari kekayaan.
b. Glory, yaitu mencari kejayaan dan kekuasaan.
c. Gospel, yaitu menyebarkan agama Kristen.
2. Kedatangan
bangsa Inggris
Berbeda dengan Portugis dan Spanyol, ekspedisi
Inggris untuk menguasai perdagangan di Asia bukan disponsori oleh pemerintah,
melainkan oleh persekutuan dagang. Nama persekutuan dagang tersebut adalah East
Indian Company (EIC). Persekutuan dagang ini merupakan gabungan para pengusaha
London.
Kedatangan Inggris ke
Indonesia diprakarsai oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish. Dengan mengikuti
jalur yang dilalui Magellan, pada tahun 1579 Francis Drake berlayar ke
Indonesia. Armadanya sukses membawa rempah-rempah dari Ternate dan kembali ke
Inggris melewati Samudera Hindia. Perjalanan berikutnya dilakukan pada tahun
1586 oleh Thomas Cavendish melewati jalur yang serupa.
Sejak tahun 1600, EIC
memperoleh hak khusus dari pemerintah Inggris untuk menangani perdagangan di
Asia. Dengan hak khusus tersebut, EIC memiliki wewenang penuh atas monopoli
perdagangan di Asia. Dengan wewenang tersebut, EIC dapat menggariskan
kebijakannya sendiri dalam hal monopoli perdagangan.
Kemudian pada akhir
abad ke-16, EIC mengadakan hubungan dengan beberapa tempat di Indonesia,
seperti Aceh, Jayakarta, Banjar, Gowa, dan Maluku. Namun, karena terdesak oleh
Belanda, akhirnya Inggris tersingkir dari kawasan Indonesia.
Walaupun tersingkir dari Indonesia, EIC Inggris berhasil
menanamkan pengaruhnya dalam perdagangan di Asia. Pada tahun 1612, EIC dapat
mengusir Portugis dari India. Kemudian di wilayah itu, Inggris membangun
kota-kota dagang, seperti Madras, Calcutta, dan Bombay. India terletak pada
jalur lintas perdagangan mancanegara. Dengan berhasil menguasai India, EIC
memegang kendali perdagangan di Teluk Persia, Asia Selatan dan Asia Timur.
3. Kedatangan
bangsa Belanda
Belanda tiba
di Indonesia tahun 1595 dipimpin Cornelis de Hautman dan Pieter
Keyzer. Latar belakang Belanda pergi ke dunia timur adalah karena ia
tidak boleh berdagang di Lisabon pusat rempah-rempah di Eropa Maka
bebrbekal buku Intinerario karya Jan Huygen van Linschoten akhirnya
Belanda memberanikan diri menjelajahi samodra menuiju ke dunia Timur. Maka pada
tahun 1596 Belanda tiba di Banten dipimpin Cornelis De Hautman. Karena
kecongkaan Cornelis, Belanda di usir dari Banten. Perjalanan kedua
dipimpin oleh Jacob Van Neck dan Warwijk. Mereka sampai di banten 1598
dan perjalanan dilanjutkan ke Ambon. Di Ambon para pedagang Belanda
membentuk kongsi dagang yaitu VOC.
C. Perkembangan
Kekuasaan Barat Di Indonesia
1. Terbentuknya
VOC
Tanggal 20 Maret 1602
John van Olden Barnevalt membentuk VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) atau
Persekutuan Dagang Hindia Timur .Latar belakang didirikannya VOC adalah :
Semakin banyaknya para pedagang Belanda yang datang ke Indonesia, terjadi nya
persaingan dagang antar pedagang Belanda , untuk menghadapi persaingan dagang
de ngan kongsi dagang bangsa lain, banyaknya perlawanan dari rakyat Indonesia
yang menen tang eksistensi Belanda, dan keinginan memperluas pengaruh dan
memperbesar kekuasaan.
Tujuan dibentuk VOC
adalah : menghindari terjadinya persaingan dagang antar bangsa Belanda ,
menghadapi persaingan dengan persekutuan dagang Inggris (EIC) dan
Perancis di Indo Cina, untuk menghadapi perlawanan dari rakyat Indonesia, untuk
mengokohkan kekuasaannya di Indonesia, untuk mencari dana guna mendukung
keuangan negara Belanda
Adapun hak-hak
istimewa (Octroi) VOC adalah: memonopoli perdagangan, memelihara angkatan
perang, menyatakan perang, mengadakan perjanjian, mengangkat pegawai, hak untuk
memberi pengadilan, dan hak untuk mencetak dan mengedarkan mata uang.
Gubernur Jendral VOC
pertama Pieter Both (1610-1614) berpusat di Ambon.Langkah pertama yang
dilakukan Belanda adalah menguasai Maluku dan merebut Benteng New Victoria
milik Portugis dan berhasil di wujudkan pada tahun 1605 yang menjadi tonggak
kekuasaan Belanda di Indonesia. Setelah Ambon dikuasai, Jacob Van Neck dan
Wybrec van Warwyick berusaha mendekati Sultan Banten dengan sikap lebih baik
dan berhati-hati akhirnya Belanda diterima masyarakat Banten. Gubernur Jenderal
VOC kedua JP Coen berhasil merebut Jayakarta 30 Mei 1619 kemudian namanya diganti
menjadi Batavia dan dijadikan pusat VOC yang baru.
Tanggal 31 Desember
1799 VOC di bubarkan dan langsung dibawah kekuasaan pemerintahan Belanda
(Republik Bataaf) .VOC bubar disebabkan oleh : kesulitan ekonomi
dan cenderung bangkrut, kalah bersaing dengan kongsi dagang Perancis dan
Inggris, menurunnya daya beli masyarakat Indonesia, munculnya perdagangan gelap
menembus monopoli dagang Belanda, pegawai VOC banyak melakukan korupsi, VOC
banyak mengeluarkan biaya cukup besar untuk perang, VOC tidak mampu lagi
menggaji pegawai dan tentara, wilayah kekuasaan VOC yang terlalu luas butuh
dana tidak sedikit untuk mempertahankannya.
2. Kekuasaan
Republik Bataaf di Indonesia
Seiring dengan
dikuasainya kerajaan Belanda oleh Perancis, Napoleon Bonaparte menugas kan saudaranya
yaitu Louis Napoleon untuk menjadi raja di kerajaan Belanda maka terbentuklah
Republik Bataaf di Belanda atau pemerintahan Belanda pro Perancis. Sedangkan
raja Belanda Willem V berhasil melarikan diri dan minta perlindungan raja Inggris
dengan jaminan Inggris boleh menguasai tanah jajahan
di Indonesia dengan merebutnya dari kekuasaan Daendels sampai
Kerajaan Belanda kembali dikuasai.
Pemerintah Belanda pro
Perancis menugaskan Daendels dengan tugas: mempertahankanIndonesia dari
serangan Inggris, menjalankan pemerintahan kolonial Belanda pro Perancis di
Indonesia, mencari dana untuk menjalankan pemerintahan serta untuk diserahkan
ke negeri Induk.
Untuk melaksanakan
tugas Daendels berusaha memiliki tentara dan benteng pertahanan yang
kuat, dan dana banyak yang diambil dari rakyat Indonesia sendiri,
karena tidak mungkin menggan tungkan bantuan dari negara Belanda di
Eropa dan justeru Ia yang harus mengirim dana ke Eropa.
·
Kebijakan-kebijakan Daendels di Indonesia :
1. Bidang
pertahanan dan keamanan
a. Membangun
benteng pertahanan
b. Membangun
pangkalan angkatan laut di Anyer dan ujung kulon
c. Meningkatkan
jumlah
tentara
d. Membangun jalan dari Anyer sampai
Panarukan sejauh 1.100 km dengan cara kerja rodi.. Fungsinya untuk mem
perlancar arus transportasi, komunikasi dan pengiriman tentara
e. Membangun
pabrik-pabrik senjata
2.
Bidang
pemerintahan
a. Memperbaiki
gaji para pegawai dan memberantas korupsi
b. Membagi pulau Jawa menjadi
9 daerah prefektur yang dipimpin prefek dan membawahi para Bupati tetapi tunduk
pada gubernur jendral
c. Mengubah kedudukan
bupati dari penguasa feodal menjadi pegawai pemerintah dengan cara digaji
d. Mendirikan badan-badan
pengadilan yang akan mengadili orang Indonesia sesuai adapt
istiadatnya
e. Merombak sistem
pemerintahan feudal menjadi sistem pemerintahan Barat yang modern
f. Menjadikan
Batavia sebagai pusat pemerintahan
g. Menyederhanakan
upacara di keraton Yogyakarta dan Surakarta
3. Bidang
sosial ekonomi
a. Contingenten
yaitu kewajiban rakyat menyerahkan hasil bumi sebagai pajak kepada pemerintah
b. Verplichte
Leverantie yaitu kewajiban rakyat menjual hasil panen hanya kepada pemerintah
Belanda dengan harga yang telah ditentukan.
c. Prianger
Stelsel yaitu kewajiban penduduk Priangan untuk menanam kopi
d. Kerja
rodi yaitu kerja paksa bagi penduduk untuk membuat jalan raya
Anyer Panarukan
e. Menjual
tanah-tanah Negara kepada pihak swasta atau partikelir
(landelijk
Stelsel)
Daendels akhirnya
ditarik ke negara Belanda dengan alasan untuk menjadi tentara yang akan
dikirimkan guna menghadapi Rusia. Adapun alasan sebenarnya karena ia telah
berani menjual tanah negara kepada swasta atau partikelir. Ia kemudian
digantikan oleh Jan Willem Janssen yang semula menjabat Gubernur Jendral di
Tanjung Harapan. Dibawah kekuasaanyaIndonesia jatuh ke tangan Inggris
3. Kekuasaan
Inggris di Indonesia
Indonesia jatuh
ke tangan Inggris ditandai dengan kapitulasi tuntang yaitu
penyerahan tanpa syarat Belanda pro perancis kepada Inggris (Jan Willem Janssen
dengan Raffles). Isi Kapitulasi Tuntang adalah seluruh kekuatan militer Belanda
di Asia Tenggara harus diserahkan Inggris, Hutang pemerintah Belanda tidak
diakui Inggris, pulau Jawa, Madura, dan semua pangkalan Belanda di luar Jawa
menjadi kekuasaan Inggris.
·
Usaha-usaha Raffles di Indonesia :
a. Di Bidang
pemerintahan
1. Menghapuskan
kasultanan Banten dan Cirebon
2. Menciptakan
4 daerah pengawasan yaitu Jawa, Sumatera, Malaka,
Maluku
3. Membagi
pulau Jawa dan Madura menjadi 16 daerah karesidenan
dipimpin
seorang
residen,
4. Peran dan kedudukan Bupati digantikan asisten
residen sedang Bupati
dijadikan
pegawai pemerintah dengan cara digaji.
5. Menjual
tanah Negara di Kerawang,Priangan, Semarang, dan Surabaya kepada pihak swasta
b. Di bidang ekonomi
1. Melaksanakan sistem sewa tanah dan
pajak tanah (land rent) nanti menjadi dasar perkembangan sistem perekonomian
uang
2. Menghapuskan
pajak dan penyerahan wajib hasil bumi
3. Menghapuskan
kerja rodi dan perbudakan
4. Menghapuskan
sistem monopoli
5. Meletakkan
desa sebagai unit administrasi penjajahan
6. Pajak tanah ditetapkan ½ dari hasil
(tanah subur) dan ¼ dari hasil (tanah yang kurang subur)
Program sistem sewa
tanah atau land rente ini gagal karena: kepala desa punya kekuasaan besar untuk
menentukan jenis tanah , tidak ada dukungan dari para Bupati, belum adanya
pengukuran tanah secara tepat, sulit menentukan besarnya pajak tanah, Bupati
kembali berperan seperti pada masa VOC yaitu sebagai penguasa, kerja rodi dan
perbudakan sulit dihapuskan walaupun jumlahnya semakin berkurang.
Dampak positif kebijakan Raffles adalah Indonesia mulai mengenal
sistem perekonomian menggunakan uang sebagai alat tukar.
Akhir kekuasaan Inggris di Indonesia ditandai dengan
penandatanganan Konvensi London tanggal 19 Agustus 1814 antara John Fendell
dari Inggris dengan Belanda yang diwakili Mr. Elout, Baron Van der Capellen dan
Buyske yang isinya Belanda memperoleh kembali tanah jajahannya yang
direbut Inggris termasuk wilayah Indonesia. Berdasar kesepakatan tersebut
Inggris mengembalikan Indonesia kepada Belanda pada tahun 1816 dan
sebagai gantinya Inggris memperoleh daerah kekuasaan Belanda di India.
(Matroji: 1-8)
Jasa-jasa Raflles yaitu : menulis
buku History of Java, menemukan bunga Raflesia Arnoldi (bunga bangkai),merintis
terbentuknya kebun raya Bogor, menghapus sistem perbudakan.
4. Kekuasaan
Belanda di Indonesia
a. Masa
pelaksanaan sistem tanam paksa
Pengganti Raffles adalah Gubernur Jenderal
Baron Van Der Capellen dari Belanda. Di masa kekuasaanya diterapkan kebijakan
politik liberal namun mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan oleh :
1. Kebijakan politik liberal
tidak sesuai dengan sistem feodal di Indonesia
2. Struktur birokrasi feodal
yang panjang menyebabkan pemerintah tidak dapat berhubungan langsung dengan
rakyat
3. Kas negeri Belanda
mengalami defisit karena beban utang yang banyak dalam perang 80 tahun dengan
Spanyol dan lepasnya daerah penopang ekonomi Belanda yaitu Belgia .
Tahun
1830 Indonesia di bawah kekuasaan Gubernur Jenderal Van den Bosch
dengan tugas utama mencari dana untuk menutup hutang-hutang Belanda . Penyebab
defisit keuangan Belanda adalah terjadinya perang koalisi Inggris melawan
Perancis dimana Belanda memihak Inggris,perang kemerdekan untuk melepaskan dari
Spanyol, terjadinya perang paderi, dan perang Diponegoro di
Indonesia. Maka untuk menutup hutang dilaksanakanlah Cultuur Stelsel atau
politik tanam paksa dengan aturan sebagai berikut :
a. Penduduk menyediakan
sebagian tanah mereka untuk ditanami tanaman perdagangan
b. Tanah untuk tanaman
perdagangan tidak boleh melebihi dari 1/5 tanah penduduk
c. Waktu
untuk menanam perdagangan tidak boleh melebihi waktu tanam padi
d. Tanah
untuk tanaman perdagangan dibebaskan dari pajak
e. Hasil tanaman
perdagangan diserahkan pemerintah bila melebihi ketentuan dikembalikan
f. Kegagalan
panen yang bukan disebabkan petani ditanggung pemerintah
g. Penduduk yang tidak punya
tanah wajib bekerja di tanah pemerintah selama 66 hari
h. Penanaman tanaman perdagangan diawasi oleh
penguasa lokal
Sistem tanam paksa
telah menyebabkan penderitaan bagi bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan
oleh adanya Cultuur Procenten yaitu imbalan atau hadiah
bagi yang dapat menyerahkan hasil melebihi dari ketentuan yang di tetapkan.
Cultuur
procenten telah mendorong para pengawas lokal saling berlomba untuk
meningkatkan hasil tanaman perdagangan.Akibatnya terjadi banyak penyimpangan
dari ketentuan pokok aturan tanam paksa seperti
:
a. Tanah
untuk tanaman perdagangan melebihi dari 1/5 tanah penduduk
b. Waktu
untuk menanam perdagangan melebihi waktu tanam padi
c. Tanah
untuk tanaman perdagangan dikenakan pajak
d. Hasil tanam perdagangan
diserahkan pemerintah bila lebih dari ketentuan tidak dikembalikan
e. Kegagalan
panen yang bukan menjadi tanggungan petani
Akibat tanam paksa
adalah: Belanda menjadi makmur, Belanda dapat melunasi hutang-hutangnya bahkan
dapat membangun kota Amsterdam, sedangkan dampak positifnya
adalahIndonesia mengenal berbagai macam tanaman perdagangan selain
penderitaan,kesengsaraan dan kelaparan yang dialami oleh
bangsa Indonesia .
Reaksi terhadap
pelaksanaan tanam paksa: kemenangan kaum liberal dalam parlemen menyebabkan STP
(sistem tanam paksa) dihapus diganti sistem ekonomi liberal
Kekejaman STP
diketahui dari : Edward Douwes Dekker lewat bukunya Max Havelaar
dengan nama samaran Multatuli, Frans van der Putte lewat buku berjudul
Zuicker Contracten (Kontrak-kontrak gula) yang berisi penyelewengan aturan
tanam paksa dan Baron van Hoevel yang memprotes sistem tanam paksa melalui
parlemen di negeri Belanda.
b. Pelaksanaan
sistem politik ekonomi Terbuka / politik liberal
Akhirnya pemerintah
Belanda mulai menghapuskan tanam lada (1860), tanam nila dan teh (1865)
Hapusnya tanam paksa di tandai dengan keluarnya Suiker Wet atau
undang-undang gula dan UU Agraria 1870 yang isinya tanah adalah milik
rakyat dan melarang perpindahan hak milik rakyat pada Asing kecuali menyewa dan
masuknya usaha swasta serta modal asing di Indonesia. (Matroji:11-12)
Untuk memperlancar usaha swasta
ini dibangun jalan raya, jembatan, jalan kereta api (1873), saluran irigasi dan
benteng pertahanan dengan cara kerja paksa. Pengaruh positif politik liberal
di Indonesia : Berkembangnya paham liberal yang menentang kekuasaan
raja yang sewenang-wenang, munculnya pengusaha swasta, hapusnya politik tanam
paksa (1870), masuknya modal asing ke Indonesia,
pembangunan sarana-prasarana seperti jalan raya saluran irigasi, jalan kereta
api, jembatan , tanah perkebunan semakin luas, penduduk kota semakin padat,
munculnya kaum buruh, rakyat pedesaan semakin mengenal pentingnya uang sebagai
alat tukar.
Akibat
negatif pelaksanaan politik liberal adalah: gaji yang diterima buruh
kecil, para pekerja terikat kontrak sehingga tidak bisa melepaskan diri dari
pekerjaannya, adanya peraturan Poenale Sanctie yaitu pemberian sanksi/hukuman
bagi para buruh yang melarikan diri bila tertangkap mereka diberi hukuman berat
mulai dari hukuman badan maupun penjara. Poenale Sanctie akhirnya dihapuskan
setelah munculnya pamlet yang berjudul De Milioener van Deli (Jutawan-Jutawan
dari Deli ) yang ditulis Van den Brand yang menimbulkan kemarahan dari
masyarakat Belanda, dan terdesaknya usaha kerajinan rakyat oleh barang impor.
Sistem ekonomi liberal dan tanam paksa
tetap tidak jauh beda persamaannya kedua-duanya tetap menimbulkan penderitaan
bagi bangsa Indonesia, sedangkan perbedaanya sistem tanam paksa dilakukan
oleh pemerintah sedangkan sistem ekonomi liberal dilakukan swasta.
c. Masa
politik etis
Pelaksanaan sistem
ekonomi terbuka menimbulkan protes dan kritik keras untuk menghapus sistem
usaha swasta dan lahirlah politik Etis atau politik Balas Budi.
Ini berkat perjuangan A.Keyper, Van Den Berg dan Van
De Venter lewat bukunya berjudul “Een Eresschuld” atau Hutang
Kehormatan.Ia mengusulkan untuk memperbaiki nasib rakyat Indonesia
perlu dilaksanakan : irigasi, educatie (pendidikan) dan migrasi.
Dalam praktek pelaksanaan politik Etis masih jauh dari harapan. Irigasi
misalnya yang semula bertujuan mengairi sawah-sawah penduduk diselewengkan
untuk mengairi tanah-tanah perkebunan milik Belanda, migrasi menjadi sarana
pemerintah untuk mendapatkan tenaga kerja yang murah dari Jawa untuk
ditempatkan di tanah-tanah perkebunan milik Belanda di luar Jawa. Edukasi atau
pendidikan terjadi diskriminasi antara Gbr. Van De Venter anak orang
Eropa dengan pribumi dan hanya mereka yang mampu yang bisa sekolah seperti anak
pejabat atau bangsawan. Yang bisa dipetik dari pendidikan ini adalah munculnya
kaum terpelajar yang melahirkan organisasi pergerakan nasional yang akan
memperjuangkan kemerdekaan lewat organisasi-organisasi modern.
Daftar Pustaka
BalasHapus[1] M.C. Ricklef, Sejarah Indonesia Modern. (Jakarta: PT Serambi Alam Semesta, 2005), hal. 62
[2] Ibid, Hal. 65
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara
[4] http://www.findtoyou.com/ebook/kedatangan+bangsa+portugis+ke+nusantara.html
[5] http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara
[6] Ibid
[7] http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara
[8] M.C. Ricklefs, hal.69
[9] Uka Tjandrasasmita (Ed).Sejarah Nasional Indonesia 3. (Departemen Pendidikan dan kebudayaan.1975), hal.5
[10] http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia
[11] Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 3,(Yogyakarta: Kanisius,1973), hal.60
[12] http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia
[13] M.C. Ricklefs, hal. 74
[14] M.C. Ricklefs, hal.75
[15] Ibid, hal.76
[16] LKS Cerah kelas VII untuk SMP
[17] Dini Susanti .IPS Sejarah Bilingual kelas 8 : 10